Pada pertandingan yang mengejutkan dan penuh ketegangan di final Euro 2024, Prancis, yang dianggap sebagai tim unggulan, harus menelan kekalahan telak 3-0 dari Italia. Kekalahan ini bukan hanya memalukan, tetapi juga mengecewakan para penggemar sepak bola Prancis yang berharap untuk merayakan gelar juara.
Banyak pihak yang langsung menyalahkan pelatih Prancis, Didier Deschamps, atas kegagalan timnya. Deschamps, yang telah membawa Prancis meraih berbagai kesuksesan sejak 2012, termasuk kemenangan Piala Dunia 2018, sekarang mendapati dirinya berada di bawah tekanan besar. Kritik terbesar terhadapnya adalah taktik yang dipilihnya dalam pertandingan final yang tampaknya tidak efektif melawan permainan bertahan ketat yang diperagakan oleh Italia.
Taktik Prancis yang cenderung bertahan dan mengandalkan serangan balik, yang telah berhasil dalam beberapa pertandingan sebelumnya, gagal mengatasi tekanan bertahan ketat Italia yang sangat terorganisir. Ketika Italia mencetak gol pertama di menit ke-20, Prancis kesulitan untuk memberikan respons yang memadai. Lebih memperburuk situasi, Italia berhasil menambah dua gol lagi dalam tempo yang relatif singkat, menegaskan dominasi mereka sepanjang pertandingan.
Deschamps juga dikecam karena keputusannya untuk tidak melakukan perubahan signifikan dalam susunan pemain di tengah pertandingan yang tampaknya sudah terlempar dari kendali. Penggemar dan para analis sepak bola menyoroti bahwa pergantian pemain yang terlambat atau tidak strategis dapat dianggap sebagai salah satu alasan kegagalan tim.
Namun, tidak semua kritik berpihak pada pelatih. Sebagian besar pemain juga dinilai tidak tampil sebaik yang diharapkan dalam pertandingan penting ini. Bintang-bintang seperti Kylian Mbappe dan Antoine Griezmann yang diharapkan memberikan kontribusi besar dalam serangan Prancis, tidak mampu menembus pertahanan kuat Italia.
Meskipun kekalahan ini memicu diskusi intensif di kalangan penggemar dan analis sepak bola, penting untuk tidak melupakan bahwa dalam olahraga, hasil yang tak terduga seperti ini bisa saja terjadi. Pelajaran berharga dapat dipetik dari kekalahan ini, baik bagi tim maupun bagi pelatih mereka. Apakah ini akan berdampak pada masa depan Deschamps sebagai pelatih tim nasional Prancis atau tidak, tetap menjadi pertanyaan yang akan dijawab dalam waktu dekat.
Bagaimanapun, satu hal yang pasti, pelatih bertanggung jawab atas kekalahan timnya. Tanggung jawab ini tidak hanya berarti menerima kritik, tetapi juga berarti belajar dari kesalahan dan melakukan evaluasi menyeluruh untuk memastikan bahwa kesalahan yang sama tidak terulang di masa depan.